Selasa, 17 September 2013

RINDU UNTUK BUNDAKU


Bunda..
Malam ini dan malam-malam yang terlewati terasa sunyi
Sepi menatap ruang yang dulu penuh canda,tangis
Ketika rengekanku membujukmu
Ketika kecupanmu damaikan tangisku

Bunda..
Rintihan rindu membasahi jiwa ananda
Mencoba tegar dari apa yang telah Tuhan lukiskan
Ananda tetap lemah bunda
Tapi ananda harus sanggup jauh darimu

Bunda..
Dimanakah engkau kini berada?
Masihkah engkau menatap tawa dan tangisku?
Masihkah tersenyum dalam nyanyian bidadari malam pengantar lelapku?
masihkah dongeng-dongengmu  mengantar  tidurku

aku  ingat  bunda dulu waktu  masa  kecilku
Bunda  selalu mengulang-ulang  dongeng
"utak-utak  ugel,  kancil, bawang merah  bawah putih, buta  ijo"
Bunda......
terasa  baru  kemarin  sore  dongeng  itu  ke  dengar
di  kala  aku  mau  tidur,  sampai aku  nyenyak tidur
aku  nggak bosan  bunda,  walau engkau  selalu mengulang-ulang  ceritanya


Bunda..
Ingin rasanya jiwa berlari mengejar bayangmu
Seperti dahulu ketika langkah pertamaku mengejar senyummu
Ingin rasanya Jiwa kembali memeluk hangatmu
Seperti dahulu ketika nada-nada hati begitu jelas terdengar dalam dekapanmu


Bunda...
aku  merasa,  ketika  pulang  ke  rumah engkau  tersenyum menungguku
aku  begitu  mudah  membuka pintu dan  engkau menyapaku  ramah
menunggu  aku bunda...pulang  ke  rumah

Bunda..
Malam ini tak sehangat malam ketika engkau kecup Hatiku
Senandungkan irama kasih melukis senyumku
Namun satu yang indahkan malamku
Ananda mampu meraih senyummu dalam Alunan Doaku

Bunda..
Engkau yang ajarkan Ananda menyebut nama-Nya
Dibawah langit-Nya,dalam heningku
Kutatap jiwa yang syahdu mengukir rindu untukmu
Mengucap namamu,Muliakan kasihmu,Menatap senyum Jiwamu

Bunda  kau  ajarkan  aku tentang  Rabbmu
kau ajarkan  aku  tentang  kasih  sayang
kau  ajarkan  aku  tentang kehidupan

Maha Kasih..
Untuk tiap tetes jiwa yang mengalir dari rahim Syurganya
Ampunilah Dosa Ibunda
Untuk tiap derai Jiwa yang menetes hapus Khilafku
Tempatkanlah Bunda dalam Syurga-Mu
Dalam dekapan orang-orang yang Mulia disisi-Mu


ya  Allah
sayangi bundaku
kasihanilah  bundaku
ampuni  bundaku
Satukan  bundaku  dengan orang-orang yang  engkau  ridhai
masukkan  bundaku   dalam  surgaMu



Description: Foto: “Melukis Rindu"

Bunda..
Malam ini dan malam-malam yang terlewati terasa sunyi
Sepi menatap ruang yang dulu penuh canda,tangis
Ketika rengekanku membujukmu
Ketika kecupanmu damaikan tangisku

Bunda..
Rintihan rindu membasahi jiwa ananda
Mencoba tegar dari apa yang telah Tuhan lukiskan
Ananda tetap lemah bunda
Ananda tiada sanggup jauh darimu

Bunda..
Dimanakah engkau kini berada?
Masihkah engkau menatap tawa dan tangisku?
Masihkah tersenyum dalam nyanyian bidadari malam pengantar lelapku?

Bunda..
Ingin rasanya jiwa berlari mengejar bayangmu
Seperti dahulu ketika langkah pertamaku mengejar senyummu
Ingin rasanya Jiwa kembali memeluk hangatmu
Seperti dahulu ketika nada-nada hati begitu jelas terdengar dalam dekapanmu

Bunda..
Malam ini tak sehangat malam ketika engkau kecup Hatiku
Senandungkan irama kasih melukis senyumku
Namun satu yang indahkan malamku
Ananda mampu meraih senyummu dalam Alunan Doaku

Bunda..
Engkau yang ajarkan Ananda menyebut nama-Nya
Dibawah langit-Nya,dalam heningku
Kutatap jiwa yang syahdu mengukir rindu untukmu
Mengucap namamu,Muliakan kasihmu,Menatap senyum Jiwamu

Maha Kasih..
Untuk tiap tetes jiwa yang mengalir dari rahim Syurganya
Ampunilah Dosa Ibunda
Untuk tiap derai Jiwa yang menetes hapus Khilafku
Tempatkanlah Bunda dalam Syurga-Mu
Dalam dekapan orang-orang yang Mulia disisi-Mu